Hari Jadi Bogor (HJB) ke 536 tahun 2018 harus menjadi ajang bagi kota bogor untuk melihat, melestarikan dan mengembangkan berbagai potensi Kota Bogor termasuk kesenian dan tradisi/kebudayaan Kota Bogor.

Bentuk-bentuk kesenian dan tradisi sunda yang memiliki nilai dan filosofi luhur yang di wariskan kasepuhan sunda patut menjadi panutan sebagai nilai yang berlaku dan relevan dalam kehidupan dari masa ke masa. Bentuk-bentuk itu perlu dilestarikan dan tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat dari generasi ke generasi.

Untuk itulah, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) bersama dengan Karukunan Warga Bogor (KWB) Kota Bogor akan menggelar beberapa bentuk kegiatan seni budaya khas Kota Bogor yang dikemas dalam satu kegiatan bernama “BAKTI BUDAYA BOGOR 2”. Serta keterlibatan semua elemen masyarakat, pramuka, budayawan, dan organisasi kemasyarakatan sangat membantu pelaksanaan helaran acara ini.

Seperti halnya yang disampaikan Ketua pelaksana Tjetjep Thoriq, tahun ini bentuk dan pelaksanaan kegiatan Bakti Budaya Bogor terbagi menjadi tiga rangkaian acara yaitu,

Ngumbah Kujang digelar pada 29 – 31 Juli 2018 berlokasi di Tugu Kujang
Babakti: digelar pada Selasa 14 Agustus 2018 berlokasi di Balaikota Bogor

Tjetjep menjelaskan, Babakti adalah ritual kesundaan dalam bentuk doa bersama dengan iringan seni tradisi kacapi suling dan celempung, dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian/Bakti masyarakat untuk melakukan doa bersama bagi Kota Bogor dan mengingatkan kebersamaan/persaudaraan urang sunda dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Ngumbah Kujang, kujang tidak hanya merupakan senjata pusaka, tetapi juga sebagai simbol bagi masyarakat Pajajaran dengan nilai-nilai filosofi yang tergantung di dalamnya. Maka dari itu tradisi Ngumbah kujang ini wajib dilaksanakan.

Ketua Harian DK3B, Arifin Himawan, menuturkan Kita sebagai generasi muda yang cinta budaya dan tahu sejarah sebaiknya melaksanakan kegiatan ini rutin setiap tahunnya. sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan YME, Para leluhur dan pendahulu-pendahulu kita. Selain itu kegiatan Bakti Budaya Bogor sebagai ajang untuk mempersembahkan kekayaan alam dan budaya yang ada di kota bogor. Dan ini jangan di anggap sesuatu yang bertentangan dengan agama.

‘’Para budayawan semua bisa bersama-sama dalam satu pemahaman, satu tujuan dan bersatu selalu untuk melestarikan kekayaan alam dan budaya kita, dan budaya ini tidak lagi di bawa ke ranah politik dan sebagainya. akan tetapi budaya ini adalah budaya kita semua yang wajib kita jaga agar budaya ini tetap ada dan lestari hingga nanti’’. Harapnya.

Semua elemen masyarakat, pramuka, budayawan, dan organisasi kemasyarakatan

Download: Press Release dan Kilasan

Artikel lainnya